Ditangan Kreatif Ibu PKK, Batik Sekar Randu Siap Bersaing di Pasaran
Diposting 10 bulan yang lalu
163 Kali Dibaca

#berita
Pasuruan, Pojok Kiri
Nilai-nilai sejarah yang jelas dan
proses perkembangannya merupakan hasil akulturasi antara nilai-nilai
sosial budaya masyarakat yang kemudian disesuaikan dengan sumber daya
alam yang ada sehingga dapat menghasilkan produk yang memiliki nilai
jual.
Dalam sejarahnya desa Randupitu terkenal
sebagai desa pengrajin sesek bambu, Gedek, dan geribikan, itu dikerjakan
di samping rumah atau depan rumah. Mulanya kerajinan bambu dikerjakan
oleh orang tua sebagai pengisi waktu luang apabila pekerjaan di dapur
dan di kebun selesai.
Kerajinan Sesek bambu ini
dilakukan secara turun temurun. Dulu orang tua mereka terinspirasi dari
banyaknya pohon bambu yang melimpah. Namun seiring waktu kini bahan
baku yang dulu melimpah kini makin berkurang karena desa Randupitu jadi
kawasan industri.
Pengrajin
sesek tergerus jaman, hannya beberapa orang yang masih bertahan,
generasi muda penerus budaya lebih memilih kerja di pabrik.
Terinspirasi
dari perjalanan budaya sejarah pengrajin sesek dan nama desa Randupitu,
Muchammad Fuad mengkombinasikannya dengan nama Sekar Randu yang
mempunyai kepanjangan (Sesek Karo Randu).
Muchammad
Fuad, yang biasa di panggil Mas Fuad, kepela desa termuda di kecamatan
Gempol dengan ide kreatif dan inovatifnya, supaya selalu teringat akan
sejarah desa dengan kerajinan Sesek bambunya, Mas Fuad mengaplikasikan
terobosan baru dengan mengajak para ibu-ibu kader PKK (Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga) untuk berkreatif melalui seni batik tulis.
Menurutnya,
segala potensi yang ada di Desanya , terutama di bidang seni budaya dan
hasil potensi wilayah Desa, perlu di aplikasikan, dalam hal ini batik
khas Randupitu. Fuad sangat yakin masyarakat desa Randupitu bisa, karena
mereka adalah keturunan tangan-tangan kreatif.
Dengan
tujuan membentuk dan mengembalikan desa Randupitu desa pengrajin, Mas
Fuad datangkan trainer yang berpengalaman, untuk mengajarkan mulai
mendesain, membatik, proses pewarnaan, menghilangkan malam dengan
merebus kain hingga menjadi batik yang berkualitas.
Dengan
tema Sekar Randu, kepanjangan dari (Sesek Karo Randu). Di jari lentik
ibu-ibu PKK desa Randupitu, hasilnya sangat sepesial. Goresan demi
goresan, Canting yang terbuat dari tembaga dengan gagang dari bambu
seolah punya mata, dengan lemah gemulai canting atau cucuk menari di
atas kain yang telah dipola, mengikuti irama tema Sekar Randu.
Tiupan
mesra canting yang berisi malam ternyata dapat membuka membran cairan
sebelum mengaplikasikan batik, agar cairan malam tetap terjaga pada suhu
70 derajat celsius agar tidak mengental.
"Sebelumnya
saya sangat yakin, dan terbukti goresan batik tulis Ibu-Ibu PKK khas
Randupitu sangat special, tidak kalah dengan produk sejenis dari daerah
lain," ujar Muhammad Fuad saat ditemui pada Kamis (25/7/2024).
Menurutnya,
ciri khas batik Desa Randupitu saat ini bisa bersaing di pasaran,
karena produknya cukup diminati masyarakat, bahkan bisa tembus ke
mancanegara yakni di Korea, kali ini mahasiswa Unibraw memesan batik
bermotif tokoh robot untuk dibawa ke Korea,†ucapnya.
Motif
Batik desa Randupitu memiliki ciri khusus yang menjadi pembeda dengan
batik lain, motif dan coraknya memukau. Selain itu batik dengan tema
Sekar Randu juga memiliki ciri khas yang mencerminkan budaya lokal.
Peran masyarakat sangat di harapkan, bagaimana batik Sekar randu sebagai
produk unggulan Desa Randupitu.
"Saya juga
mengajak seluruh elemen masyarkat untuk memviralkan, batik Sekar randu
sebagai produk unggulan Desa Randupitu, "ucapnya.
Pemdes
terus mendorong kerajinan batik Randupitu dapat menjadikan andalan
ekonomi masyarakat. “Batik Sekar Randu mulai menjadi incaran para
pencinta batik. Orderan di perajin batik mulai meningkat, tentunya
kedepan dapat menghidupkan perekonomian masyarakat karena mampu
menyerap tenaga lokal,†kata Mas Fuad.
"Ayo
siapa lagi kalau bukan kita yang akan besarkan, mengenalkan dan
mencintai produk-produk warga kita sendiri,†pungkasnya. (Syafi'i/Yus).
Postingan Lainnya
Linmas
Tugas linmas
10 bulan yang lalu
182 Kali Dibaca
Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring Bersama Pokja 2 TP PKK Desa Randupitu
Kelompok Kerja (Pokja) 2 TP PKK Desa Randupitu mengadakan kegiatan Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring pada hari Ahad, 20 Oktober 2024. Acara ini diselenggarakan di Balai Desa Randupitu dan dihadiri oleh puluhan warga yang antusias belajar keterampilan baru. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan ekonomi kreatif masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga, agar bisa menghasilkan produk rumahan yang berguna serta memiliki potensi sebagai sumber penghasilan tambahan. Para peserta diberikan panduan langkah demi langkah dalam pembuatan sabun cuci piring, dimulai dari pemilihan bahan, proses pembuatan, hingga cara pengemasan yang menarik. Pelatihan dipandu oleh instruktur berpengalaman yang memberikan penjelasan secara rinci tentang cara mencampur bahan kimia yang aman dan efisien. Selain itu, Pokja 2 TP PKK juga mendorong peserta untuk memanfaatkan hasil pelatihan ini sebagai peluang usaha rumahan guna meningkatkan ekonomi keluarga. Pelatihan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab serta pembagian hasil sabun cuci piring kepada seluruh peserta untuk digunakan sebagai contoh atau dipasarkan. Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi warga desa untuk terus berinovasi dan berwirausaha di bidang-bidang lain yang produktif.
7 bulan yang lalu
146 Kali Dibaca
KELOMPOK TERNAK
TERNAK
2 tahun yang lalu
239 Kali Dibaca
Map Balai Desa