Pemerintah Desa

RANDUPITU

Jl. Raya Gunung Gangsir No. 17 Desa Randupitu Gempol - Kode Pos : 67155
Kecamatan Gempol - Kabupaten Pasuruan
JAWA TIMUR

.

.

Ditangan Kreatif Ibu PKK, Batik Sekar Randu Siap Bersaing di Pasaran

Diposting 1 tahun yang lalu 297 Kali Dibaca
Gambar Berita Ditangan Kreatif Ibu PKK, Batik Sekar Randu Siap Bersaing di Pasaran

#berita

Pasuruan, Pojok Kiri
Nilai-nilai sejarah yang jelas dan proses perkembangannya merupakan hasil akulturasi antara nilai-nilai sosial budaya masyarakat yang kemudian disesuaikan dengan sumber daya alam yang ada sehingga dapat menghasilkan produk yang memiliki nilai jual.

Dalam sejarahnya desa Randupitu terkenal sebagai desa pengrajin sesek bambu, Gedek, dan geribikan, itu dikerjakan di samping rumah atau depan rumah. Mulanya kerajinan bambu dikerjakan oleh orang tua sebagai pengisi waktu luang apabila pekerjaan di dapur dan di kebun selesai.

Kerajinan Sesek bambu ini dilakukan secara turun temurun. Dulu orang tua mereka terinspirasi dari banyaknya pohon bambu yang melimpah. Namun seiring waktu kini bahan baku yang dulu melimpah kini makin berkurang karena desa Randupitu jadi kawasan industri.


Pengrajin sesek tergerus jaman, hannya beberapa orang yang masih bertahan, generasi muda penerus budaya lebih memilih kerja di pabrik. 

Terinspirasi dari perjalanan budaya sejarah pengrajin sesek dan nama desa Randupitu, Muchammad Fuad mengkombinasikannya dengan nama Sekar Randu yang mempunyai kepanjangan (Sesek Karo Randu).

Muchammad Fuad, yang biasa di panggil Mas Fuad, kepela desa termuda di kecamatan Gempol dengan ide kreatif dan inovatifnya, supaya selalu teringat akan sejarah desa dengan kerajinan Sesek bambunya, Mas Fuad mengaplikasikan terobosan baru dengan mengajak para ibu-ibu kader PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) untuk berkreatif melalui seni batik tulis. 

Menurutnya, segala potensi yang ada di Desanya , terutama di bidang seni budaya dan hasil potensi wilayah Desa, perlu di aplikasikan, dalam hal ini batik khas Randupitu. Fuad sangat yakin masyarakat desa Randupitu bisa, karena mereka adalah keturunan tangan-tangan kreatif.

Dengan tujuan membentuk dan mengembalikan desa Randupitu desa pengrajin, Mas Fuad datangkan trainer yang berpengalaman, untuk mengajarkan mulai mendesain, membatik, proses pewarnaan, menghilangkan malam dengan merebus kain hingga menjadi batik yang berkualitas.

Dengan tema Sekar Randu, kepanjangan dari (Sesek Karo Randu). Di jari lentik ibu-ibu PKK desa Randupitu, hasilnya sangat sepesial. Goresan demi goresan, Canting yang terbuat dari tembaga dengan gagang dari bambu seolah punya mata, dengan lemah gemulai canting atau cucuk menari di atas kain yang telah dipola, mengikuti irama tema Sekar Randu. 

Tiupan mesra canting yang berisi malam ternyata dapat membuka membran cairan sebelum mengaplikasikan batik, agar cairan malam tetap terjaga pada suhu 70 derajat celsius agar tidak mengental.

"Sebelumnya saya sangat yakin, dan terbukti goresan batik tulis Ibu-Ibu PKK khas Randupitu sangat special, tidak kalah dengan produk sejenis dari daerah lain," ujar Muhammad Fuad saat ditemui pada Kamis (25/7/2024).

Menurutnya, ciri khas batik Desa Randupitu saat ini bisa bersaing di pasaran, karena produknya cukup diminati masyarakat, bahkan bisa tembus ke mancanegara yakni di Korea, kali ini mahasiswa Unibraw memesan batik bermotif tokoh robot untuk dibawa ke Korea,” ucapnya.

Motif Batik desa Randupitu memiliki ciri khusus yang menjadi pembeda dengan batik lain, motif dan coraknya memukau. Selain itu batik dengan tema Sekar Randu juga memiliki ciri khas yang mencerminkan budaya lokal. Peran masyarakat sangat di harapkan, bagaimana batik Sekar randu sebagai produk unggulan Desa Randupitu.

"Saya juga mengajak seluruh elemen masyarkat untuk memviralkan, batik Sekar randu sebagai produk unggulan Desa Randupitu, "ucapnya.

Pemdes terus mendorong kerajinan batik Randupitu dapat menjadikan andalan ekonomi masyarakat. “Batik Sekar Randu mulai menjadi incaran para pencinta batik. Orderan di perajin batik mulai meningkat, tentunya kedepan dapat menghidupkan perekonomian masyarakat karena mampu menyerap tenaga lokal,” kata Mas Fuad.

"Ayo siapa lagi kalau bukan kita yang akan besarkan, mengenalkan dan mencintai produk-produk warga kita sendiri,” pungkasnya. (Syafi'i/Yus).

Postingan Lainnya
KADER DESA RANDUPITU
KADER DESA
2 tahun yang lalu 338 Kali Dibaca

TPQ Baitul Huda Memperoleh Penghargaan Juara 2 Syahril Al Quran pada Festival Anak Sholeh Indonesia
Pada tanggal 27 Agustus 2023, TPQ Baitul Huda Babat Randupitu telah mengukir prestasi membanggakan dengan meraih penghargaan juara 2 Syahril Al Quran dalam Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) ke 12  yang diikuti 24 Fushilat (Forum Silaturrahmi antar TPQ) dari Kecamatan se-Kabupaten Pasuruan. Kegiatan FASI adalah bagian dari program WAKMUKIDIN (Wayahe Mbangun TPQ  dan Madin) yang digagas oleh Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasuruan. Acara megah ini diselenggarakan oleh FUP (Forum Ukhuwah Pengembangan TPQ) di Pondok Pesantren Al Yasini Desa Ngabar Kecamatan Kraton Pasuruan  Tak bisa dipungkiri, keberhasilan ini menjadi hasil kerja keras dan dedikasi tinggi dari para peserta TPQ Baitul Huda Babat Randupitu. Mereka telah menunjukkan ketangguhan dan bakat luar biasa dalam menghafal serta membaca Al Quran dengan baik. Kompetisi Syahril Al Quran menjadi panggung yang memamerkan keindahan bacaan suci Al Quran dan membedah pemahaman mendalam terhadap pesan-pesan suci-Nya. Para pemenang utama dari TPQ Baitul Huda Babat Randupitu yang mengambil bagian dalam kompetisi ini adalah Rizkya Eka Shafara, Najma Zahira, dan Zakiatul Muniroh. Mereka berdua telah tampil gemilang dan mengesankan selama acara tersebut. Keberhasilan mereka adalah hasil dari usaha keras, latihan yang berkelanjutan, dan dukungan penuh dari para pengajar serta keluarga. Prestasi ini tidak hanya merupakan kebanggaan untuk TPQ Baitul Huda Babat Randupitu, tetapi juga menjadi inspirasi bagi seluruh siswa dan anggota TPQ untuk terus mengejar kesempurnaan dalam memahami dan mengamalkan ajaran suci Al Quran. Semoga keberhasilan ini menjadi langkah awal untuk pencapaian lebih tinggi di masa depan dan dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk mencintai dan mendalami Al Quran. Kami menyampaikan selamat dan apresiasi tulus kepada Riskya Eka Shafara, Najma Zahira, Zakiyatul Muniro, dan semua yang terlibat dalam kesuksesan ini. Semoga prestasi ini semakin mendorong semangat kita dalam berkompetisi secara sehat dan memperkokoh kecintaan kita terhadap Al Quran.
1 tahun yang lalu 341 Kali Dibaca

Pemdes Randupitu Gerak Cepat Fogging untuk Cegah Penyebaran DBD
Pemerintah Desa (Pemdes) Randupitu, Selasa (31/12/2024) pagi, langsung mengambil langkah sigap dengan melakukan fogging di salah satu dusun. Langkah ini dilakukan setelah seorang anak di desa tersebut dilaporkan positif terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Proses fogging menggunakan bahan pestisida bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit dengan membunuh nyamuk dewasa penyebab DBD. Kepala Desa Randupitu, Mochamad Fuad, mengonfirmasi adanya kasus DBD tersebut. “Setelah berkoordinasi dengan Puskesmas, kami langsung melakukan fogging di sekitar rumah anak yang terjangkit untuk mencegah penularan ke warga lainnya,” jelas Fuad. Fuad juga menambahkan bahwa meski fogging efektif memberantas nyamuk dewasa, metode ini tidak mampu memusnahkan telur, larva, atau jentik nyamuk. Oleh karena itu, pihak desa mengimbau warga untuk bersama-sama melakukan langkah pencegahan melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). “PSN 3M menjadi kunci utama, yaitu menguras, menutup tempat penampungan air, dan membuang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” pungkas Fuad. Dengan adanya langkah cepat ini, Pemdes Randupitu berharap penanganan kasus DBD dapat dilakukan secara menyeluruh dan tidak terjadi penyebaran lebih lanjut.
10 bulan yang lalu 566 Kali Dibaca

Informasi
Map Balai Desa