Ditangan Kreatif Ibu PKK, Batik Sekar Randu Siap Bersaing di Pasaran
Diposting 1 tahun yang lalu
241 Kali Dibaca

#berita
Pasuruan, Pojok Kiri
Nilai-nilai sejarah yang jelas dan
proses perkembangannya merupakan hasil akulturasi antara nilai-nilai
sosial budaya masyarakat yang kemudian disesuaikan dengan sumber daya
alam yang ada sehingga dapat menghasilkan produk yang memiliki nilai
jual.
Dalam sejarahnya desa Randupitu terkenal
sebagai desa pengrajin sesek bambu, Gedek, dan geribikan, itu dikerjakan
di samping rumah atau depan rumah. Mulanya kerajinan bambu dikerjakan
oleh orang tua sebagai pengisi waktu luang apabila pekerjaan di dapur
dan di kebun selesai.
Kerajinan Sesek bambu ini
dilakukan secara turun temurun. Dulu orang tua mereka terinspirasi dari
banyaknya pohon bambu yang melimpah. Namun seiring waktu kini bahan
baku yang dulu melimpah kini makin berkurang karena desa Randupitu jadi
kawasan industri.
Pengrajin
sesek tergerus jaman, hannya beberapa orang yang masih bertahan,
generasi muda penerus budaya lebih memilih kerja di pabrik.
Terinspirasi
dari perjalanan budaya sejarah pengrajin sesek dan nama desa Randupitu,
Muchammad Fuad mengkombinasikannya dengan nama Sekar Randu yang
mempunyai kepanjangan (Sesek Karo Randu).
Muchammad
Fuad, yang biasa di panggil Mas Fuad, kepela desa termuda di kecamatan
Gempol dengan ide kreatif dan inovatifnya, supaya selalu teringat akan
sejarah desa dengan kerajinan Sesek bambunya, Mas Fuad mengaplikasikan
terobosan baru dengan mengajak para ibu-ibu kader PKK (Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga) untuk berkreatif melalui seni batik tulis.
Menurutnya,
segala potensi yang ada di Desanya , terutama di bidang seni budaya dan
hasil potensi wilayah Desa, perlu di aplikasikan, dalam hal ini batik
khas Randupitu. Fuad sangat yakin masyarakat desa Randupitu bisa, karena
mereka adalah keturunan tangan-tangan kreatif.
Dengan
tujuan membentuk dan mengembalikan desa Randupitu desa pengrajin, Mas
Fuad datangkan trainer yang berpengalaman, untuk mengajarkan mulai
mendesain, membatik, proses pewarnaan, menghilangkan malam dengan
merebus kain hingga menjadi batik yang berkualitas.
Dengan
tema Sekar Randu, kepanjangan dari (Sesek Karo Randu). Di jari lentik
ibu-ibu PKK desa Randupitu, hasilnya sangat sepesial. Goresan demi
goresan, Canting yang terbuat dari tembaga dengan gagang dari bambu
seolah punya mata, dengan lemah gemulai canting atau cucuk menari di
atas kain yang telah dipola, mengikuti irama tema Sekar Randu.
Tiupan
mesra canting yang berisi malam ternyata dapat membuka membran cairan
sebelum mengaplikasikan batik, agar cairan malam tetap terjaga pada suhu
70 derajat celsius agar tidak mengental.
"Sebelumnya
saya sangat yakin, dan terbukti goresan batik tulis Ibu-Ibu PKK khas
Randupitu sangat special, tidak kalah dengan produk sejenis dari daerah
lain," ujar Muhammad Fuad saat ditemui pada Kamis (25/7/2024).
Menurutnya,
ciri khas batik Desa Randupitu saat ini bisa bersaing di pasaran,
karena produknya cukup diminati masyarakat, bahkan bisa tembus ke
mancanegara yakni di Korea, kali ini mahasiswa Unibraw memesan batik
bermotif tokoh robot untuk dibawa ke Korea,†ucapnya.
Motif
Batik desa Randupitu memiliki ciri khusus yang menjadi pembeda dengan
batik lain, motif dan coraknya memukau. Selain itu batik dengan tema
Sekar Randu juga memiliki ciri khas yang mencerminkan budaya lokal.
Peran masyarakat sangat di harapkan, bagaimana batik Sekar randu sebagai
produk unggulan Desa Randupitu.
"Saya juga
mengajak seluruh elemen masyarkat untuk memviralkan, batik Sekar randu
sebagai produk unggulan Desa Randupitu, "ucapnya.
Pemdes
terus mendorong kerajinan batik Randupitu dapat menjadikan andalan
ekonomi masyarakat. “Batik Sekar Randu mulai menjadi incaran para
pencinta batik. Orderan di perajin batik mulai meningkat, tentunya
kedepan dapat menghidupkan perekonomian masyarakat karena mampu
menyerap tenaga lokal,†kata Mas Fuad.
"Ayo
siapa lagi kalau bukan kita yang akan besarkan, mengenalkan dan
mencintai produk-produk warga kita sendiri,†pungkasnya. (Syafi'i/Yus).
Postingan Lainnya
Batik Sekar Randu Kegiatan PKK Membatik Motif Baru bersama Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang
Kelompok PKK Desa Randupitu bersama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Malang menggelar kegiatan pelatihan membatik dengan motif baru bertajuk “Batik Sekar Randu”, pada Rabu, 30 Juli 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya batik sekaligus mengenalkan inovasi motif khas lokal yang terinspirasi dari identitas desa. Kegiatan berlangsung di Balai Desa Randupitu dan diikuti oleh para ibu-ibu PKK yang antusias belajar teknik membatik yang dikombinasikan dengan sentuhan modern. Mahasiswa KKN memberikan pendampingan mulai dari proses sketsa motif, pewarnaan, hingga teknik fiksasi warna. Motif Sekar Randu yang diperkenalkan mengangkat simbol pohon randu (kapuk) sebagai representasi kearifan lokal dan keteguhan perempuan desa. Motif ini diharapkan menjadi ciri khas baru batik Desa Randupitu yang dapat dikembangkan untuk tujuan ekonomi kreatif. Menurut Ibu Ketua PKK Desa Randupitu, pelatihan ini menjadi langkah awal membentuk usaha batik desa yang dikelola oleh kader PKK. “Kami berterima kasih kepada adik-adik KKN Universitas Negeri Malang yang telah memberikan ide, ilmu, dan semangat baru untuk memberdayakan ibu-ibu PKK,” ujarnya. Dengan adanya pelatihan ini, masyarakat berharap Batik Sekar Randu dapat menjadi identitas sekaligus peluang ekonomi yang berkelanjutan bagi warga Desa Randupitu.
1 bulan yang lalu
86 Kali Dibaca
INDUSTRI DI DESA RANDUPITU
PABRIK SE DESA RANDUPITU
2 tahun yang lalu
333 Kali Dibaca
Memperingati HUTRI ke-78, Dusun Gesing Desa Randupitu Gempol Pasuruan Meriahkan Hari Kemerdekaan RI
Dusun Gesing, yang terletak di Desa Randupitu, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUTRI) ke-78 dengan semangat dan kebahagiaan. Hari Minggu, 3 September 2023, menjadi momen bersejarah yang diisi dengan berbagai kegiatan meriah dengan tema "Sedekah Bumi dan Karnaval Bentuk Rasa Syukur." Acara peringatan HUTRI ini dihadiri oleh lebih dari 500 warga Dusun Gesing, yang dengan antusias berkumpul untuk merayakan bersama dan mengungkapkan rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia. Berbagai kegiatan menarik dilaksanakan sepanjang hari, menghadirkan semangat persatuan dan gotong royong yang tinggi di antara warga dusun ini. Kegiatan utama dalam peringatan HUTRI ke-78 ini adalah upacara Sedekah Bumi, yang digelar di Balai Dusun Gesing. Warga Dusun Gesing bersama-sama menyumbangkan hasil bumi mereka sebagai wujud syukur atas kelimpahan yang diberikan oleh tanah air. Berbagai jenis hasil pertanian seperti padi, jagung, sayur-sayuran, dan buah-buahan ditampilkan dalam upacara ini. Selain Sedekah Bumi, karnaval menjadi highlight lain dari perayaan ini. Dengan semangat yang berkobar-kobar, warga Dusun Gesing mengenakan beragam kostum kreatif yang mewakili keanekaragaman budaya Indonesia khususnya budaya Madura yang mayoritas penduduk Dusun Gesing adalah dari Etnis Madura. Karnaval ini juga diikuti oleh anak-anak sekolah, pemuda-pemudi, serta berbagai kelompok masyarakat lainnya yang berpartisipasi dalam parade yang penuh warna. Seperti halnya pada karnaval-karnaval sebelumya penampilan ogoh-ogoh kreatif dari masyarakat setempatpun ikut memeriahkan, seperti contoh ogoh-ogoh berbentuk Kera Putih Raksasa, Dua Orang yang sedang Carok, Ancak berbentuk Naga dari buah dan sayur, dan lain sebagainya. Peringatan HUTRI ke-78 di Dusun Gesing Desa Randupitu Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan berlangsung dengan meriah dan penuh semangat, memperkuat ikatan antara warga dusun dan memupuk rasa cinta tanah air yang mendalam. Semoga semangat ini terus berkobar dan memberi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk terus berkontribusi dalam pembangunan negara tercinta.
1 tahun yang lalu
289 Kali Dibaca
Map Balai Desa