TK Al Faqihiyah Babat Randupitu Raih Juara Harapan 1 dalam Lomba Karnaval Baju Adat HUT RI ke-79 di Kecamatan Gempol
TK Al Faqihiyah Babat Randupitu berhasil meraih prestasi membanggakan dengan menjadi Juara Harapan 1 dalam Lomba Karnaval Baju Adat yang digelar oleh IGTKI-PGRI Kecamatan Gempol. Lomba yang diadakan dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79 ini berlangsung meriah pada Sabtu, 10 Agustus 2024, bertempat di TK Walisongo Gempol. Karnaval yang dimulai pukul 10.00 WIB tersebut diikuti oleh berbagai TK dari seluruh Kecamatan Gempol. Peserta tampil memukau dengan mengenakan baju adat dari berbagai daerah di Indonesia, menampilkan keragaman budaya yang menjadi kebanggaan bangsa. Setelah melalui proses penilaian yang ketat, dewan juri mengumumkan para pemenang lomba. TK Al Faqihiyah Babat Randupitu, dengan peserta nomor 36, berhasil meraih Juara Harapan 1 dengan total nilai 730. Meskipun belum mencapai juara utama, prestasi ini tetap menjadi kebanggaan tersendiri bagi TK Al Faqihiyah dan seluruh pendukungnya. Berikut daftar lengkap para pemenang lomba: Juara 1: Peserta No. 37 dari TK Hasyim Asyari dengan total nilai 785. Juara 2: Peserta No. 47 dari TK Tunas Cendikia dengan total nilai 755. Juara 3: Peserta No. 20 dari TK Al Ittihad dengan total nilai 745. Juara Harapan 1: Peserta No. 36 dari TK Al Faqihiyah Babat dengan total nilai 730. Juara Harapan 2: Peserta No. 41 dari TK ABA I dengan total nilai 720. Juara Harapan 3: Peserta No. 13 dari TK Masyitoh 12 dengan total nilai 705. Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi TK Al Faqihiyah Babat Randupitu untuk terus meningkatkan partisipasi dalam berbagai kegiatan serupa di masa mendatang. Semangat kebersamaan, kekompakan, dan cinta Tanah Air yang ditunjukkan oleh seluruh peserta lomba membuktikan bahwa peringatan HUT RI adalah momentum penting untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme sejak dini. Lomba Karnaval Baju Adat ini diharapkan dapat terus menjadi tradisi dalam perayaan HUT RI di tahun-tahun mendatang, sehingga semakin banyak anak-anak yang mencintai dan menghargai kekayaan budaya Indonesia.
1 tahun yang lalu
237 Kali Dibaca
Penutupan KKN Kelompok 13 Universitas NU Pasuruan di Desa Randupitu
Pada hari Rabu, 21 Agustus 2024, telah dilaksanakan acara penutupan KKN Kelompok 13 Universitas Nahdlatul Ulama (NU) Pasuruan di Balai Desa Randupitu. Acara ini dihadiri oleh Bapak Mochammad Fuad selaku Kepala Desa Randupitu, Ibu Eka Widya Astuti selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN kelompok 13 di Desa Randupitu, Ibu Nurlina Safitri selaku Ketua LPPM, Ibu Aminatussoliha Jamil selaku Wakil Rektor 3, perangkat Desa Randupitu, KUB, PKK, Majelis Pengajian, Pempes, dan KIM Gempar. Acara dimulai dengan pembukaan dan dilanjutkan dengan pembacaan Qiroah oleh Nuning Fauziyah. Kemudian, seluruh hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Yalal Waton dengan penuh semangat. Sambutan pertama disampaikan oleh Ellen Dwi Sukmawati selaku Ketua KKN Kelompok 13. Dalam sambutannya, Ellen menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh warga Desa Randupitu atas sambutan hangat dan dukungan selama pelaksanaan KKN. Ia juga memohon maaf atas segala kekurangan yang mungkin terjadi selama mereka berada di desa tersebut. Sambutan kedua disampaikan oleh Ibu Widya Astuti selaku DPL KKN. Beliau mengucapkan terima kasih kepada Desa Randupitu atas kerjasama yang baik selama kegiatan KKN berlangsung. Ibu Widya juga berharap program-program yang telah dilaksanakan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi warga desa. Selanjutnya, Ibu Nurlina Safitri selaku Ketua LPPM mengungkapkan kesan positifnya terhadap Desa Randupitu yang dianggap sangat ramah dan mendukung kegiatan akademik, termasuk KKN. Ia juga membuka peluang untuk kerjasama lebih lanjut antara desa dan universitas dalam berbagai bidang. Ibu Aminatussoliha Jamil selaku Wakil Rektor 3, menutup rangkaian sambutan dari pihak universitas dengan mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga kolaborasi yang telah terjalin. Beliau juga menawarkan bantuan dari universitas untuk mendukung pengembangan potensi desa di masa mendatang. Sambutan dari Sekretaris Desa Randupitu, Moh. Sifa'urrokhman, juga turut mewarnai acara penutupan ini. Beliau mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Universitas NU Pasuruan, khususnya dengan adanya KKN ini yang sangat membantu dalam pendataan dan kegiatan lain di wilayah Randupitu. Beliau juga memuji sikap sopan dan santun para mahasiswa yang sesuai dengan adat ketimuran, serta berharap kerjasama dengan universitas dapat terus berlanjut. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Desa Randupitu, Mochammad Fuad. Dalam sambutannya, beliau mengucapkan terima kasih kepada universitas dan berharap kerjasama ini dapat terus berjalan dengan baik. Kepala desa juga mengapresiasi kinerja para mahasiswa selama KKN yang telah bersinergi dengan masyarakat desa. Acara penutupan diakhiri dengan presentasi program kerja KKN oleh Ketua DPL, penyerahan kenang-kenangan, dan sesi foto bersama. Kegiatan ini menandai berakhirnya KKN Kelompok 13 Universitas NU Pasuruan di Desa Randupitu dengan kesan positif dan harapan akan kerjasama yang lebih erat di masa mendatang.
11 bulan yang lalu
233 Kali Dibaca
ARTI LAMBANG KABUPATEN PASURUAN
Berdasarkan PERDA No. II/1988 Pasal.3 tentang bentuk lambang daerah, maka lambang Kabupaten Pasuruan adalah sebagai berikut : Perisai dengan warna hijau tua melambangkan sifat-sifat ketahanan dan ketabahan dalam mencapai kesejahteraan dan kedamaian. Bingkai warna hitam melambangkan garis-garis kebijaksanaan. Pita bertuliskan "KABUPATEN PASURUAN", menunjukkan 1 daerah yang dilukiskan dalam lambang daerah. Bintang yang terletak di tengah bagian atas, berwarna kuning emas, melambangkan "Ketuhanan Yang Maha Esa" yang harus dijunjung tinggi penuh keagungan, sedangkan pancaran sinarnya yang berjumlah 5 buah mencerminkan PANCASILA. Kubah berwarna biru muda, melambangkan tempat ibadah agama, secara khusus merupakan kehidupan spiritual masyarakat Kabupaten Pasuruan yang dilaksanakan dengan penuh ketakwaan. Keris berwarna hitam dan kuning dengan garis tepi berwarna putih melambangkan sikap kepahlawanan. Tebu dan Kapuk Randu melambangkan salah satu gambar penghasilan serta merupakan penunjang perekonomian yang menonjol bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Pasuruan. Gunung, Daratan dan Laut masing-masing berwarna hijau tua, kuning tua dan biru tua, melambangkan bahwa kondisi geografis Kabupaten Pasuruan secara khusus sangat strategis dan terletak diantara ketiganya yang masing-masing mengandung potensi perekonomian yang dapat dikembangkan dan bersifat dinamis. Pita Putih bertuliskan "Guna Karya Sarana Bhakti", merupakan motto pembangunan yang berarti kerja yang bermanfaat sebagai amal untuk berbakti.
#sumber : https://www.pasuruankab.go.id/halaman/arti-lambang
2 tahun yang lalu
480 Kali Dibaca