Pemuda Peduli Sampah Desa Randupitu Pasuruan Raih Penghargaan Terinovatif di Jawa Timur
Inisiatif kreatif Pemuda Peduli Sampah (Pempes) dari Desa Randupitu, Kabupaten Pasuruan, berhasil mencatat prestasi gemilang di tingkat Provinsi Jawa Timur. Program inovasi yang mengolah sampah rumah tangga menjadi bahan bakar alternatif atau Refuse-Derived Fuel (RDF) ini dinobatkan sebagai daerah terinovatif keempat dalam Anugerah Inovasi Daerah dan Inovasi Teknologi (Inotek Award) yang diselenggarakan oleh Badan Riset Daerah (BRIDA) Jawa Timur pada Rabu (11/12/2024). Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Penjabat Bupati Pasuruan, Nur Kholis, dari Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhi Karyono, dalam sebuah seremoni di Hotel Mercure Surabaya. Pempes berhasil mengungguli ratusan inovasi lainnya, menjadikannya salah satu terobosan yang paling berpengaruh di bidang pengelolaan lingkungan. Kepala Desa Randupitu, Mochammad Fuad, menyatakan rasa syukur dan bangganya atas pengakuan yang diberikan kepada inisiatif ini. “Tentu ini menjadi kabar yang menggembirakan. Terima kasih kepada teman-teman Pempes, pemerintah Kabupaten Pasuruan, dan semua pihak yang terus mendukung inovasi anak-anak muda,” ujarnya. Mochammad Fuad menjelaskan bahwa Pempes didirikan jauh sebelum ia menjabat sebagai kepala desa. Gerakan ini berawal dari keprihatinan terhadap pengelolaan sampah rumah tangga yang kurang memadai. Dengan semangat kaum muda untuk menyelamatkan lingkungan, mereka menciptakan cara mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomis. “Kami melihat peluang untuk mengubah sampah menjadi RDF yang tidak hanya memberikan nilai ekonomi, tetapi juga membuat lingkungan lebih bersih. Ini adalah langkah kecil dengan dampak besar,” jelas Fuad. Penghargaan dari BRIDA diharapkan menjadi motivasi bagi Pempes dan warga Desa Randupitu untuk terus berinovasi. “Semoga penghargaan ini menjadi pelecut semangat bagi kami untuk terus berkarya dan memberi manfaat bagi sekitar,” tutup Fuad dengan optimisme. Inisiatif seperti Pempes menunjukkan bagaimana kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan teknologi dapat memberikan solusi berkelanjutan untuk masalah lingkungan. Desa Randupitu kini menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menciptakan inovasi serupa.
7 bulan yang lalu
669 Kali Dibaca
Awal mula SID
1 tahun yang lalu
205 Kali Dibaca
Launching Penguatan Program Pangan Lestari Melalui Pendekatan Terintegritas dan Berkelanjutan di Desa Randupitu
Desa Randupitu menjadi tuan rumah acara penting dalam upaya memperkuat ketahanan pangan melalui "Launching Penguatan Program Pangan Lestari Melalui Pendekatan Terintegritas dan Berkelanjutan". Acara yang digelar pada Senin, 24 Februari 2025 ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Bapak Kapolsek Gempol, Ibu Bayangkari, perwakilan Koramil, dan Bapak Camat Gempol. Program ini bertujuan untuk menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan dan terintegrasi, dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa melalui pengelolaan sumber daya alam yang bijak. Pendekatan terintegritas dan berkelanjutan diharapkan dapat menjadi solusi dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di era modern. Dalam sambutannya, Bapak Camat Gempol menyampaikan apresiasi atas inisiatif program ini. “Program ini tidak hanya tentang memenuhi kebutuhan pangan hari ini, tetapi juga memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati hasil yang sama. Kolaborasi antara pemerintah, TNI, Polri, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai tujuan ini,” ujarnya. Sementara itu, Bapak Kapolsek Gempol menekankan pentingnya keamanan dan ketertiban dalam mendukung program ini. “Ketahanan pangan tidak akan tercapai tanpa adanya rasa aman dan keterlibatan semua pihak. Kami siap mendukung penuh program ini demi kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. Ibu Bayangkari turut memberikan dukungan dengan menyoroti peran perempuan dalam ketahanan pangan. “Perempuan memiliki peran sentral dalam pengelolaan pangan di tingkat rumah tangga. Melalui program ini, kami berharap dapat memberdayakan perempuan untuk berkontribusi lebih besar dalam menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan,” ujar Ibu Bayangkari. Acara ini juga diisi dengan kunjungan lapangan ke sejumlah lokasi percontohan pengelolaan pangan berkelanjutan di Desa Randupitu. Para tamu undangan diajak melihat langsung praktik-praktik terbaik yang telah diterapkan oleh masyarakat setempat, seperti pertanian organik, pengelolaan air yang efisien, dan sistem distribusi pangan yang adil. Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain di wilayah Gempol dan sekitarnya. Dengan dukungan penuh dari semua pihak, Desa Randupitu siap memimpin langkah menuju ketahanan pangan yang berkelanjutan dan terintegritas.
5 bulan yang lalu
230 Kali Dibaca