Motif Batik Sekar Randu Buatan Desa Randupitu Gempol, Tembus ke Korea
Penulis: Sumarsono/Abdullah Editor: Rahmat Mauliady
10 bulan yang lalu
188 Kali Dibaca
GASPOL", Bareng Mas Fuad, mengarah Randupitu Zero Stunting.
Salah satu kunci utama dalam penindakan permasalahan stunting ialah pola pengasuhan semenjak 1000 hari awal kehidupan( HPK). Buat itu warga atau keluarga butuh mendapat pengetahuan tentang pengasuhan yang sempurna mulai semenjak dalam isi sampai umur 2 tahun. Perihal tersebut yang ditegaskan oleh Kepala desa Randupitu Mochammad Fuad yang akrab dipanggil Mas Fuad dengan program," GASPOL",(Gerakan Obati Stunting Pokoke Ojo Lali) Bareng Mas Fuad, mengarah Randupitu Zero Stunting. "Stanting ini jadi atensi spesial aku, sebab masa depan kanak- kanak generasi kedepan itu terpaut dengan stanting, hingga hingga buat stanting aku kaitkan dengan singkatan nama panggilan aku, biar jadi pengingat," Ucap Mas Fuad. MAS FUAD sendiri mempunyai akronim kata: M- eteng kudu lumayan gizi. A- si eksklusif nganti balita 6 wulan. S- anitasine mari diapiki F- e teratur diombe. U- kur duwure lan timbang di posyandu. A- yo lengkapi imunisasi D- iakehi mangan iwak. Perihal tersebut di informasikan pada jurnalis Pojok Kiri dikala memantau kegiatan aktivitas teratur rumah desa sehat( RDS) di posyandu bayi dusun Gesing" MAWAR" desa Randupitu, kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan tahun anggaran 2023, dalam rangka Kapeng 1000/ kampanye pengasuhan 1000 HPK( hari awal kehidupan), Selasa( 26/ 09/ 2023), sekalian Sustainability Program Ayo Tangkal Stanting dengan Pintar dari PT Etika Dairies Indonesia. Di hadapan partisipan yang terdiri dari 15 bunda berbadan dua, serta 35 bayi( bunda yang mempunyai anak di dasar 2 tahun/menyusui (baduta) serta bunda dari anak di dasar 5 tahun( bayi) yang jadi sasaran utama aktivitas ini, kepala desa Randupitu, Eko pasangan desa dari kecamatan Gempol, Risky perwakilan managemen PT Etika Dairies Indonesia, Suciati Kesra Kecamatan Gempol, Nurul Komariah narasumber dari Puskesmas Kepulungan, secara bergantian membagikan pembekalan berartinya penindakan stantong semenjak dini. Mas Fuad berharap angka stantong di desa Randupitu menurun dengan mengajak seluruh staekholder berpartisipasi membagikan support," harapan kami di desa Randupitu ini angka stanting terus menurun, dalam perihal ini PT. Etika telah mensupport buat akumulasi gizi dari anak bayi serta bunda berbadan dua, mudah- mudahan program CSR ini dapat berkepanjangan tidak menyudahi disini saja," harapnya. Perihal senada pula di sampaikan Rizky perwakilan managemen,"Alhamdulillah hari ini dapat berpartisipasi dengan Pak Kades, pembukaannya berjalan dengan baik, mudah- mudahan kedepannya pula baik, fokusnya buat kami terpaut stanting daerah desa Randupitu, kedepannya dapat jadi masukan buat managemen biar masing-masing bulannya dicoba," terangnya. Pada peluang yang sama Eko Subekti pendamping kecamatan, menuturkan bahwasannya pergerakan stanting ini seluruh stakeholder memiliki kewajiban, tidak cuma desa saja, satu dinas saja, ataupun satu kementrian saja. Cocok Perpres nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penyusutan Stunting yang holistik, integratif, serta bermutu lewat koordinasi, sinergi, serta sinkronisasi di antara pemangku kepentingan. Perpres ini ialah pengganti Peraturan Presiden No 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan revisi Gizi. Targetnya "Percepatan angka stanting tahun 2014 minimun 14% Se- Indonesia, hingga seluruh kementrian serta birokrasi diperintahkan Presiden buat menunjang Perpres itu, kesimpulannya timbul yang namanya 7 sasaran percepatan penindakan stanting, 7 sasaran itu wajib ditentukan, mangkanya Pak Kades muncul disini dalam rangka memandang langsung keadaan warganya, pak kades wajib dapat membenarkan sehat tidaknya," urainya. Masih bagi Eko, Stanting itu wajib dipantau terus, tidak dapat penangkalan stanting itu dicoba cuma setahun ataupun 2 tahun saja, sebab tiap tahun terdapat orang kawin, tiap tahun terdapat orang melahirkan, tiap tahun terdapat anak balita. Kedudukan orang tua pula sangat berarti, paling utama Bunda. Sasaran percepatan penindakan stanting pula di jabarkan oleh Nurul Komariyah dari puskesmas Kepulungan, baginya 1000 HPK merupakan fase kehidupan yang diawali semenjak terjadinya bakal anak pada masa kehamilan( 270 hari) hingga dengan anak berumur 2 tahun( 736hari). Pada periode inilah organ- organ berarti serta sistem badan mulai tercipta dengan pesat mulai dari kesehatan saluran cerna, pertumbuhan organ metabolik, pertumbuhan kognitif perkembangan raga serta kematangan sistem imun. Oleh karena itu periode 1000 hari awal kehidupan ini disebut dengan sebutan periode emas. Sebab pada periode ini terjalin pertumbuhan yang sangat kilat sel- sel otak serta terjalin pertumbuhan serabut- serabut saraf dan cabang- cabangnya sehingga tercipta jaringan saraf serta otak yang lingkungan. Pertumbuhan otak ini nyaris sempurna yaitu menggapai 80%, sehingga hendak memastikan kualitas manusia pada waktu depan. Konsumsi makan yang tidak cocok dengan kebutuhan gizi serta berlangsung dalam waktu lama diucap dengan stunting yang hendak mulai terjalin dikala anak masih terletak dalam isi serta nampak dikala mereka merambah umur 2 tahun," lanjutnya. Sehingga sangat berarti sekali bimbingan untuk Bunda berbadan dua dalam memainkan kedudukannya di Peroide Emas ini. Tidak hanya itu apa saja sih yang bunda berbadan dua wajib tahu? Jadi bunda yang bijak serta pintar wajib didukung oleh pengetahuan serta ketrampilan. Tiap bunda memiliki peranan serta keistimewaan serta seseorang bunda sanggup melaksanakan gunanya dengan baik dengan ditunjang oleh pengetahuan. Usai memperoleh materi, 15 bunda hamil, serta 35 bayi memperoleh Bingkisan minuman serta santapan bergizi dari PT Etika, di serahkan langsung oleh Risky di dampingi Mas Fuad. " Mudah- mudahan jadi berkah buat kehidupan generasi mendatang," Pungkas Mas Fuad.
10 bulan yang lalu
185 Kali Dibaca
Musrenbangdes Desa Randupitu Tahun 2024
Pada hari Kamis, 25 Juli 2024, Desa Randupitu mengadakan Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) dalam rangka penyusunan RKPDesa Tahun 2025 dan RKPD Tahun 2026. Acara ini berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga selesai, bertempat di Balai Desa Randupitu, dan mengusung tema "Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Daya Saing Daerah". Acara dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan pemangku kepentingan, antara lain perangkat desa, BPD, LPM, Babinsa, Babhinkamtibmas, bidan desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, perwakilan lembaga pendidikan (Paud, TK DWP5 Randupitu, SDN Randupitu, TK Babat, MI Babat, dan lembaga pendidikan Yayasan Babat), kelompok tani, kelompok ternak, PKK, KUB, Posyandu, KPM, Kim Gempar, Pempes, Kartades, Bumdes, pasar, Sekar Randu, dan berbagai kelompok masyarakat lainnya. Acara dibuka dengan penyambutan penampilan tari burung dari para siswi TK Dharma Wanita 5 Persatuan Randupitu untuk menyambut tamu kehormatan dengan melewati display produk KUB Desa Randupitu kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan sambutan kepala desa yang disampaikan oleh Mochammad Fuad. Dalam sambutannya, kepala desa menekankan prioritas permasalahan dan rencana kebijakan pembangunan desa. Kemudian Paparan dari perangkat daerah tentang informasi program perangkat daerah disampaikan oleh H. Arifin, S.Sos, sementara Eko Subakti, M.Pd., selaku pendamping Desa Randupitu, juga memberikan sambutan yang isinya mengapresiasi terhadap kinerja perangkat desa Randupitu atas pencapaiannya meraih indeks tertinggi sewilayah kecamatan Gempol. Camat Gempol, H. Komari, juga menyampaikan paparan tentang prioritas permasalahan dan kebijakan pembangunan tingkat kecamatan dan kabupaten. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada beberapa individu yang telah memberikan kontribusi besar kepada desa. Penghargaan diberikan kepada: - Ibu Hartini selaku Kapokja Kreatif Batik Sekar Randu - Ibu Sapekya, kader PKK dengan masa bakti 15 tahun - Ibu Kiki Suharti, dedikasi terlama - Ibu Lastri, kader balita teraktif Penghargaan ini diserahkan oleh Camat Gempol. Selanjutnya, Kepala Desa Randupitu memberikan penghargaan atas dedikasi dan pengabdian dalam melayani masyarakat kepada: - Bapak Andik Widarto dari Dusun Randupitu RW 04 - Pak Ghurfon dari Dusun Randupitu - Bapak Nawawi RW 07 dan RT Bapak Muhammad Yunus dari Dusun Gusun - Bapak Mustofa dan Bapak Imron Rosyadi dari Dusun Babat Penghargaan juga diberikan kepada RDS (Rumah Desa Sehat) oleh PMI untuk calon pengantin Pravita Dwi Cahyani dan Erni Dwi Yunita. Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Padamu Negeri dan ditutup dengan doa. Setelah itu, Kasi PM Pemberdayaan Masyarakat, Bapak Tarimin, SE. MM., memaparkan daftar kegiatan pembangunan skala desa tahun 2024 dan daftar prioritas usulan kegiatan pembangunan desa tahun 2025 yang akan diusulkan melalui Musrenbang kecamatan tahun 2025. Selanjutnya, dilakukan pembahasan dan penyepakatan rancangan RKP Desa tahun 2024 serta penyepakatan daftar usulan prioritas kegiatan pembangunan desa yang akan diusulkan melalui Musrenbang kecamatan tahun 2025 (sidang pleno per bidang). Acara ditutup dengan pemilihan dan penetapan delegasi desa sesuai dengan kebutuhan desa serta penandatanganan berita acara oleh peserta Musrenbangdes yang terdiri dari kepala desa, satu orang unsur lembaga/toga/toma, satu orang unsur delegasi dusun, dan satu orang unsur kecamatan.
10 bulan yang lalu
185 Kali Dibaca