Desa RANDUPITU
Pemerintah Desa

RANDUPITU

Jl. Raya Gunung Gangsir No. 17 Desa Randupitu Gempol - Kode Pos : 67155
Kecamatan Gempol - Kabupaten Pasuruan
JAWA TIMUR

.

.

Sejara Desa

Diposting 10 bulan yang lalu 196 Kali Dibaca
Gambar Berita Sejara Desa

#berita

Sebelum terbentuknya Desa Randupitu pada zaman dahulu kala ada 2 orang yang bernama Mbah SURO DONGKOL dan Mbah BUYUT BIRU yang konon keduanya itu pada zaman Kerajaan .Kerdua orang tersebut yang berperan menjadikan Desa Randupitu.Mbah Buyut Biru adalah Keturunan Dari Kerajaan SINGOSARI yang mana Beliau dulu adalah yang merintis (BABAT) alas Dusun  GENENGAN dan Batas Kedua Dusun tersebut adalah sungai kecil yang membujur Desa yang sekarang berada  di tengah –tengah Desa Randupitudan yang sebelah Timur dikuasai Mbah Suro Dongkol, dan untuk menandai bahwa  Mbah Buyut Biru yang merintis (BABAT) ALAS Dusun GENENGAN .Beliau menanam Poho Blibis untuk dijadikan Lambang bahwa Daerah Kekuasaannya dan dapat dilihat dari jejauhan yang mana sampai sekarang Pohon tersebut masih berdiri kokoh meskipun terlihat Jelas dalam radius + 20 km.

Dan adapunMbah Suro DONGKOL Beliau yang merintis / BABAT ALAS Dusun Randupiu .Beliau adalah Jejaka Lelana yang berasal dari DEMAK,dengan melihat keadaan Desa Ranupitu yang ber[potensi dan melihat kekayaan alam yang melimpah ruah .Maka beliau bertekad dan dengan bersusah payah untuk mengelola keklayaann alam tersebut.Maka dengan berjalannya waktu dan dari hasil jerih payah Beliau untuk menjadikan Dusun Randupitu yang dulunya hutan Belantara dan lahan lahan Modal untuk dijadikan Pertanian .Beliau berinisiatif untuk menjalin kerja dengan Mbah Buyut Biru .Dan dengan adanya kesepakatan kedua belah pihak ,maka neliau berdua sepakat untuk mengelola dan menjadikan Dusun GENENGAN dan Dusun Randupitu menjadi satu nama yaitu Randupitu agar tidak terjadi perpecahan antara GENENGAN dan Randupitu .Meskipun dulunya Mbah Suro DONGKOL telah menanam pohon RANDU yang jumlahnya TUJUH untuk dijadikan figure atas apa yang telah beliau rintis selama bertahun –tahun .Dengan hasil kerja keras dari Mbah Buyut Biru dan Mbah Suro Dongkol maka lambat laun Randupitu Berkembang menjadi suatu wilayah yang subur dan Ayem Tentrem Loh Jinawimaka beliau berdua bertekad untuk menjadikan Randupitu INDAH SEJAHTERA.

Dengan berjalannya waktu dan dengan dimakannya usia yang lanjut dan sampai dengan berakhirnya perjalanan dari Mbah Buyut Biru maka mendiang Mbah Buyut Biru disemayamkan dilokasi yang dulunya telah ditanam Pohon BLIBIS DAN SAMPAI SEKARANG MAKAM TERSEBUT MASIH ADA YANG DITANDAI DENGAN Pohon Blibis yang berdiri kokoh.Dan adapun Mbah Suro Dongkol juga begitu .Menurut sesepuh Desa, Beliau juga dimakamkan dilokasi yang dulunya telah ditanam Pohon Randu yang jumlahnya Tujuh ,tetapi sayang makam beliau seperti hangus ditelan bumi tidak ada bekas atau tanda dari makam tersebut.Dan demikianlah sejarah sesepuh adanya Desa Randupitu dan kami ucapkan terima kasih

Postingan Lainnya
TAMAN POJOK BACA
PERPUS
2 tahun yang lalu 259 Kali Dibaca

Pemuda Peduli Sampah Desa Randupitu Pasuruan Raih Penghargaan Terinovatif di Jawa Timur
Inisiatif kreatif Pemuda Peduli Sampah (Pempes) dari Desa Randupitu, Kabupaten Pasuruan, berhasil mencatat prestasi gemilang di tingkat Provinsi Jawa Timur. Program inovasi yang mengolah sampah rumah tangga menjadi bahan bakar alternatif atau Refuse-Derived Fuel (RDF) ini dinobatkan sebagai daerah terinovatif keempat dalam Anugerah Inovasi Daerah dan Inovasi Teknologi (Inotek Award) yang diselenggarakan oleh Badan Riset Daerah (BRIDA) Jawa Timur pada Rabu (11/12/2024). Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Penjabat Bupati Pasuruan, Nur Kholis, dari Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhi Karyono, dalam sebuah seremoni di Hotel Mercure Surabaya. Pempes berhasil mengungguli ratusan inovasi lainnya, menjadikannya salah satu terobosan yang paling berpengaruh di bidang pengelolaan lingkungan. Kepala Desa Randupitu, Mochammad Fuad, menyatakan rasa syukur dan bangganya atas pengakuan yang diberikan kepada inisiatif ini. “Tentu ini menjadi kabar yang menggembirakan. Terima kasih kepada teman-teman Pempes, pemerintah Kabupaten Pasuruan, dan semua pihak yang terus mendukung inovasi anak-anak muda,” ujarnya. Mochammad Fuad menjelaskan bahwa Pempes didirikan jauh sebelum ia menjabat sebagai kepala desa. Gerakan ini berawal dari keprihatinan terhadap pengelolaan sampah rumah tangga yang kurang memadai. Dengan semangat kaum muda untuk menyelamatkan lingkungan, mereka menciptakan cara mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomis. “Kami melihat peluang untuk mengubah sampah menjadi RDF yang tidak hanya memberikan nilai ekonomi, tetapi juga membuat lingkungan lebih bersih. Ini adalah langkah kecil dengan dampak besar,” jelas Fuad. Penghargaan dari BRIDA diharapkan menjadi motivasi bagi Pempes dan warga Desa Randupitu untuk terus berinovasi. “Semoga penghargaan ini menjadi pelecut semangat bagi kami untuk terus berkarya dan memberi manfaat bagi sekitar,” tutup Fuad dengan optimisme. Inisiatif seperti Pempes menunjukkan bagaimana kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan teknologi dapat memberikan solusi berkelanjutan untuk masalah lingkungan. Desa Randupitu kini menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menciptakan inovasi serupa.
5 bulan yang lalu 537 Kali Dibaca

Hasil dari Survey di Masyarakat Para Kader laksanakan MMD ( Musyawarah Masyarakat Desa )
kimgempar. Dengan selesainya kegiatan survey K3 yang di lakukan oleh para kader di Desa Randupitu kini di lakukan MMD ( Musyawarah Masyarat Desa ) dengan berbagai agenda. Hadir dalam MMD para petugas Kader Desa Randupitu, pemebri materi kegiatan oleh Yuliati dari ahli Gizi Puskesmas Kepulungan. Kegiatan Musyawarah Masyarakat desa ( MMD) yang di laksanakan di Pendopo Balai desa Randupitu Selasa ( 13/6) memberikan evaluasi serta membuat rencana tindak lanjut dari kegiatan adapun dari pantauan tim di lapangan kegiatan para kader untuk tindak lanjut dari MMD sebagai berikut 1. Melakukan Sosialisasi pada Ibu Kader dan Ibu Hamil untuk bekerja harus kasih ASI Eksklusif dengan cara ASInya diperah/dipompa, untuk yang malas dikasih tahu agar dipompa dulu waktu mau berangkat kerja, disediakan ruang laktasi terutama pada ibu yang kerja di perusahaan (Kerjasama dengan Perusahaan) 2. Tidak Timbang karena anaknya masih tidur, imunisasi bikin anak panas, tempat jauh, takut nyebrang 3. Kerjasama dengan RT/RW untuk Woro-woro kalau ada POSYANDU di RT/RW setempat, disiapkan alat transportasi untuk jemput sasaran posyandu, Balitanya dikasih Balon, Dikasih Doorprise contoh sembako dll 4. Jangan Merokok di dalam Rumah, disediakan tempat khusus untuk merokok/ruang laktasi dalam paparan yang di sampaikan oleh Ely Rosida membedah tuntas pokok permasalahan yang ada di Desa Randupitu khususnya bagi kesehatan terutama GIZI MMD yang di buka oleh Sekretaris Desa Moch Sifaurokhman memberikan pesan bahwa dalam pelaksanaan apa saja terutama di kesehatan yang memang membutuhkan urgening dari desa silahkan komunikasikan dengan kami di desa dan kami di desa cukup di beri hasil laporan kegiatan saja, karena Pemerintahan desa sudah mempercayakan kegiatan Kesehatan kepada kader - kader di desa randupitu. Ibu-ibu dan bu dokter kami di desa siap untuk memberi apa yang di butuhkan oleh para kader di desa asalkan di komunikasikan. ungkap pak carik. Di sisi lain pandangan dari Peserta MMD ini merupakan kagitan yang di harapkan hasil dari survey kemudian di bahas dalam musyawarah dan di tentukan tindak lanjutnya, ungkap ely rosida.
2 tahun yang lalu 404 Kali Dibaca

Informasi
Map Balai Desa